Nama :
Ida Agung Tribhuwana Mahardhika Adiningrat
NIM :
1605551027
Mata Kuliah : Enterprise
Resource Planning (ERP)
Dosen : I
Putu Agus Eka Pratama ST.,MT.
Program Studi/Fakultas/Universitas : Teknologi Informasi/Teknik/Udayana
ERP atau
enterprise resource planning merupakan sebuah sistem yang dapat digunakan dalam
membantu pekerjaan setiap unit pada suatu perusahaan salah satunya perusahaan
yang bergerak pada bidak manufaktur yang merupakan salah satu bidang yang
paling banyak memperoleh manfaat dari implementasi ERP.
Bidang manufaktur merupakan salah
satu bidang yang menerapkan penggunaan sejumlah alat dan media yang memiliki
fungsi utama sebagai pengolah bahan mentah menjadi barang setengah jadi ataupun
barang jadi yang kemudian akan didistribusikan ke distributor dan konsuman
akhir. Alat dan media tersebut juga dapat membantuk untuk menjalankan dua atau
lebih proses dengan melakukan integrasi terhadap komponen-komponen produk. Maka
dari itu ERP akan sangat membantu mewujudkan dan melancarkan pekerjaan dari
setiap unit-unit agar dapat mencapai tujuan perusahaan.
ERP yang
diterapkan pada industri manufaktur terdiri atas modul- modul penting. Modul-modul ini memiliki keterhubungan satu
dengan yang lain (saling berintegrasi). Terdapat 10 modul ERP pada industri
manufaktur, yakni:
- · Tooling berhubungan dengan inventory dan capacity. Tooling merupakan modul yang mengatur penggunaan alat (tool) dan berfungsi kedatangan bahan mentah tepat waktu.
- · Engineering Change Control adalah sebuah modul yang mendefinisikan otorisasi untuk penerapan engineering mulai dari petinggi perusahaan sampai pada konsumen akhir dari produk ataupun jasa.
- · Serialization adalah modul yang mengatur pemilihan material dan serialisasi atas komponen yang dibuat menggunakan material tersebut.
- · Configuration Management digunakan untuk mempersingkat waktu review engineering melalui penyediaan knowledge base.
- · Engineering Data Management adalah modul yang berfungsi untuk mempercepat manajemen dan pengiriman data.
- · Just in Time berfungsi membantu bagian produksi untuk melakukan transisi jadwal produksi berdasarkan permintaan. Modul ini berkaitan dengan penambahan jumlah produk yang akan dipasarkan apabila produk tersebut mendapat sambutan baik dari konsumen. Penambahan jumlah ini akan mempengaruhi penambahan biaya, waktu, dan tenaga yang harus dipertimbangkan. Dengan adanya modul ini maka akan mempermudah dalam hal perhitungan biaya, waktu, dan tenaga perusahaan.
- Quality Management adalah modul yang berfungsi untuk membantu benchmarking (perbandingan) kualitas produk. Modul ini biasanya membandingkan produk yang akan dipasarkan dengan produk competitor ataupun dengan produk sebelumnya (berinovasi) menyangkut fitur, penilaian daru konsumen serta harga.
- Material and Capacity Planning berfungsi membantu perencanaan ketersediaan bahan mentah dengan kebutuhan pembeli dan jumlah barang yang harus diproduksi.
- Point of Sale merupakan modul yang memegang tanggung jawab terhadap pembelian barang langsung oleh konsumen (kasir/ proses tatap muka).
- Keuangan dan akutansi merupakan modul yang berfungsi atas pengelolaan keuangan, transaksi, pembuatan buku besar, sampai pada pembuatan anggara belanja dalam per periode.
Selain
modul-modul ERP yang menjadi penunjang keberhasilan suatu industri manufaktur.
Terdapat beberapa mekanisme kerja ERP yang perlu diperhatikan, yakni:
1. Peramalan
(Forecasting)
Peramalan
(forecasting) merupakan perkiraan yang berbasiskan data mengenai penjualan dan
penggunaan produk. Peramalan ini dilakukan agar memperoleh kesimpulan atau
keputusan mengenai jumlah dan kelayakan produk yang dibuat. Peramalan juga
menggambarkan permintaan yang akan datang berdasarkan pada beberapa variable.
Dalam mekanisme peramalan, akan diterima informasi dari perencanaan bisnis dan
analisis penjualan, kemudian memberikan informasi kepada perencanaan produksi
dan perencanaan keuangan. Mekanisme peramalan harus mengikuti perencanaan
bisnis dan proses bisnis yang ada didalam perusahaan tersebut.
2. Manufacturing
Resource Planning
Manufacturing
Resource Planning (MRP) atau perencanaan sumber daya manufaktur merupakan inti
dari ERP pada industri manufaktur. MRP menerima informasi dari peramalan
(forecasting), input pesanan (order entry), rekayasa (engineering), dan plant
& equipment maintenance. MRP juga
bertanggung jawab untuk memberikan informasi mengenai hutang (accounts
payable), piutang (accounts receivable), pengiriman (shipping), perencanaan
bisnis, dan fungsi-fungsi lain dari perusahaan. Jadi,dapat disimpulkan bahwa
ukuran – ukuran kinerja dari MRP dan diimbangi denganukuran – ukuran kinerja
ERP dapat digunakan dalam aktivitas perencanaan bisnis pada perusahaan
manufaktur.
3. Akuntansi
dan Keuangan
Akuntansi
dan keuangan dalam industri manufaktur akan menangani fungsi seperti payroll,
product costing, hutang (accounts payable), piutang (accounts receivable),
harta tetap (fixed assets), dan general ledger, yang berperan penting dalam
perencanaan keuangan guna mendukung sistem ERP. Pada mekanisme akuntansi dan
keuangan juga terdapat perencanaan kebutuhan tooling (alat-alat pembantu) untuk
produksi yang merupakan komponen dari sistem ERP. ERP akan memberikan informasi
berupa time–phased Net Tooling Requirements reporting, yang serupa dengan
materials requirements reporting. Komponen tooling dari ERP menerima informasi dari
MPS, manajemen persediaan, dan harta tetap, yang selanjutnya memberikan
informasi kepada production scheduling, pembelian, dan general ledger.
4. Engineering
Engineering
merupakan mekanisme yang memegang peran penting pada ERP industri manufaktur.
Informasi terkait engineering disimpan melalui bills of material (BOM) dan
routing. Informasi yang disimpan kemudian diserahkan kepada bagian pembelian
dan product costing. Engineering pada ERP dikendalikan oleh Engineering Change Notice (ECN) number, date,
dan product serial number (hardware dan software).
Pengimplementasian ERP dalam industri manufaktur perlu memperhatikan
beberapa hal. Mulai dari berangkat dari proses bisnis existing yang bersifat
best practice. ERP pada penerapannya sangat mengutamakan integrasi mulai dari
sistem, data, sampai pada middleware yang digunakan untuk pendistribusian data.
Penerapan ERP dalam perusahaan dapat berupa software atau sistem (kombinasi
antara software dan hardware). ERp dapat diterapkan kapan saja dan oleh
industry apa saja. Hal ini karena ERP bukan merupakan sebuah produk melainkan
sebuah proses. Oleh karena itu ERP perlu diterapkan ada industry yang memiliki
proses bisnis yang jelas.
ERP dapat
diterapkan pada industri manufaktur apapun mulai skala kecil, menengah, sampai
pada perusahaan yang memiliki skala besar dengan sejumlah cabang di tempat
lain. Hal enting yang harus diperhatikan adalah adanya kejelasan proses bisnis,
pemetaan kebutuhan industri dan perusahaan terhadap ERP, serta kepastian
integrasi (sistem, data, middleware). Selain itu diperlukan SDM yang
professional dibidang ERP, karena sejatinya lebih mudah menemukan software ERP
dibandingkan SDM ERP yang handal.
Referensi:
Dhewanto, Wawan, Falahah. Enterprise Resource Planning :
Menyelaraskan Teknologi Informasi dengan Strategi Bisnis. Penerbit Informatika.
Bandung. 2007.
Portougal, Victor, Sundaram, David. Business Processes :
Operational Solutions for SAP Implementation. IRM Press. London. 2007.
0 komentar:
Posting Komentar